|
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan resensi buku yag berjudul “Islam Agamaku”.
Penyusunan resensi buku ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah.
Dalam
Penyusunan resensi ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan resensi ini.
Dalam
penyusunan resensi ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan
resensi ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
ISLAM AGAMAKU
Tim Penyusun :
-
Drs. H. Syamsudin Lubis
-
Drs. H. Elwas Amran, S.H
-
Prof. Dr. H. Darwis Abdullah
-
Drs. H. Ibnu Qoyim, MS
-
Dr. Hasbi Indra, MA
-
Drs. Bachtiar Darwis
Penerbit :Universitas
Pancasila Jakarta
Tahun Terbit : 2008
Perihal
Negara kita merupakan
negara terbesar di dunia yang menganut suatu ajaran agama terutama agama islam,
sebagaimana kita ketahui penduduk aindonesia mayoritas menganut agama Islam.
Pendidikan Agama sangatlah penting untuk membentuk kepribadian seseorang
menjadi karakter yang baik dan sesuai agama bahkan pemerintahpun menetapkan
mata pelajaran agama islam wajib dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.
Pendidikan sering diartikan sebagai pengaruh dari orang dewasa dalam oergaulan
dengan anak – anak berupa pimpinan dalam perkembangan jasmani dan rohaniahnya.
Ini semua dikarenakan orang dewasa lebih mengerti lebih paham untuk memberikan
suatu penjelasan dibandingkan anak – anak yang masih belum stabil dalam
berpikir dan memberikan suatu pengarahan.
ISI
Di dalam buku ini telah memberikan pengertian kepad kita betapa pentingnya
pendidikan Agama Islam bagi generasi penerus karena Agama telah memberikan
pendidikan yang disejajarkan dengan moral – moral yang mempu membuat orang
bukan hanya berpendidikan tetapi juga bermoral dan Pendidikan moral ini telah
dijelaskan dalam ajaran agama.Pendidikan agama itu sendiri adalah semua pedidikan
yang didasarkan kepada agama islam sehingga tujuan utama dari pendidikan agama yaitu
membawa anak kepada kedewasaan jasmani dan rohaninya. Kemudian untuk agama
islam sendiri yaitu untuk menciptaka anak – anak agar diwaktu dewasa kelak menjadi
manusia yang taqwa dan mengabdi kepada Allah SWT.
Tujuan tersebut alkan berpengaruh besar pada sikap seseorang dan ini tidak
lepas dari peran pendidikan agama sebagai sumber moral, etika dan nilai – nilai
kehidupan manusia karenanya manusia beragam akan leih bermoral, mempunyai etik
sopan santun serta memahami nilai kehidupan dibandingkan orang yang tidak
beragama. Pengembangan daya akal manusia kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang hanya mementingkan kesenangan hidup di dunia ini, maka
pengembangan daya kalbu atau hati nurani akan membawa dan membimbingnya kepada
hidup bahagia. Dalam pengembangan hati nurani banyak mengalami problema
ditambah mulai masuknya paham – paham individualisme kulturalisme dan banyak
lagi paham – paham lainnya yang mulai mewabah kepada kita semua.
Islam adalah Agama yang diridhai oleh Allah tidak ada agama yang suci
selain islam. Dalam membuat agama yang kokoh maka harus dibutuhkan tiang –
tiang nya yaitu umat yang setia dan mematuhi ajaran agama. Kekuatan ghaib,
keyakinan manusia Respons yang bersifat emosional dari manusia, paham yang
kudus dan suci, itu semua adalah unsur – unsur penting yang terdapat dalam
menggapai kehidupan yang bahagia sejahtera di dunia dan akhirat.
Agama islam adala semua Din yang disampaikan oleh Rasul – RasulNya yang
masih murni semenjak Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW. Yng
membedakan Agama Islam dengan agama yang lain adalah tauhid dari Q.S Ali
Imron 3:84 menjelaskan bahwa yahudi,nasrani, dan islam adalah satu asal tetapi
perkembangan masing – masing dalam sejarah mengambil bentuk yang berlainan,
sehingga timbullah perbedaan antara ketiganya.
Pada mulanya Yahudi , Nasrani dan Islam berdasarkan atas keyakinan tauhid
dan keesaan Tuhan yang serupa atau dalam istilah modern keyakinan ini disebut
monotheisme. Tetapi pada waktu itu kemurnian tauhid dipelihara hanya islam yang
disampaikan melalui rasulnya Muhammad SAW yang diterima oleh Allah SWT, yang
sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. Ali Imron 3:85 yang artinya “Barang
siapa mencari agama selain agama islam, maka sekali – kali tidaklah akan
diterima (agama itu) dari padanya dan dia di akhirat termasuk orang – orang
yang merugi “ (Q.S Ali Imron 3:85)
Ukum yang mengatur alam semesta ini adalah berjalan atau sesuai dengan
ketentuan Allah, atau patuh dan tunduk pada hukum Allah SWT. Seseorang
dikatakan menganut agama islam apabila tetap berpegang teguh atau istiqomah
(konsisten) kepada dua kalimat Syahadat. Dalam Ruang lingkup agama islam
terdapat iman, islam dan ihsan yang merupakan tiga pilar ajaran islam, sebagaimana
telah kita ketahui iman adalah mempercayai mengimani dan yakin kepada rukun
iman yang enam baik percaya melalui hati /kalbu, percaya dan yakin melalui
ucapan / ikrar dengan lidah serta percaya dan yakin melalui pemikiran akal.
Islam adalah pasrah , patuh dan tunduk atau menyerah kepada Allah SWT
dengan menjalankan Syariat, orma dan peraturan Allah SWT melalui ajaran Islam.
Sedagkan arti Ikhsan itu sendiri adalah perbuatan tingkahlaku yang sesuai
dengan norma dan ajaran islam baik perbuatan yang berhubungan dengan Allah
seperti menjalankan semua perintahNya ataupun hubungan sesama manusia dan
hubungan dangan alam dan makhluk sekitarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara Iman, Islam dan Ikhsan
diibaratkan seperti bangunan yang kokoh, yang pondasinya berupa iman yang kuat,
ketaqwaan dan keislamannya yang benar – benar islam sehingga menjadi seorang
muslim yang diridhai Allah.
Puncak keimanan seseorang adalah ketika ia benar – benar meyakini bahwa
tiada yang patuh disembah selain Allah SWT dan seorang muslim harus istikomah
dan berpegang teguh kepada kalimat tauhid itu. Didalam hadist yang diriwayatkan oleh muslim Rasulullah
menjelaskan behwa seseorang mukmin belum merasakan lezat atau nikmatnya iman
sebelum seseorang rela dimasukkan kedalam neraka atau dihukum dan disiksa daripada berbuat dan
patuh dan tunduk kepada perbuatan yang bertantangan dengan syariat islam lebih
baik kita dihukum dan disiksa.
Syariat islam pada garis besarnya
terbagi atas dua bagian yaitu ibadah ubudiyah dan ibadah muamalah. Ibadah
ubudiyah adalah tata aturan Allah yang
mengatur hubungan ritual langsung antara manusia dengan Allah SWT yang cara –
cara dan tata cara pelaksanaannya telah ditentukan secara rinci dalam Al-Qur’an
dan sunnah Rasul pembahasan mengenai Ibadah Khas ini biasanya mngenai Thaharah,
Shalat, Zakat, Shaum dan Haji.
Sedangkan Ibadah Mu’amalah adalah tata cara aturan – aturan Allah yang
mengatur hubungan manusia denga sesama manusia, hubungan alam dan makhluk
sekitarnya biasanya membahas masalah tata niaga / perdagangan , nikah/
perkawinan , harta warisan, masalah pidana , ideologi, politik, sosial budaya
dan lain – lain. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ibadah ubudiyah
dapat disebut hablumminallah dan ibadah muammalah dapat disebut hablumminannas.
Akhlak adalah sikap dan perilaku manusiabaik sikap perilaku yang baik
maupun yang buruk. Setiap manusia sejak lahir cenderung untuk memeluk agama
kejadiannya sejak semula atau bawaan lahirnya ini yang sering dimaksud fitrah
manusia.Dalam kehidupan nyata sering kita jumpai semakin banyaknya paham paham
yang mungkin menyimpang dari ajaran islam seperti paham individualisme paham
pluralisme dan banyak lagi yang mulai masuk ke dalam pemikiran kita. Maka kita harus banyak mendekatkan diri
kepada Allah SWT dan memahami arti agama islam itu sendiri untuk mendapat
syafaatdi dunia maupun di akhirat.
Manusia diciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah kepadanya dan menjadi
Khalifah dimuka bumi. Ibadah merupakan amal kita untuk di akhirat nanti.
Sebagai manusia kita juga membutuhkan hukum islam yang diciptakan untuk mengatur
kehidupan manusia, dimana manusia dalam kodratnya memiliki hak tapi juga harus
menjalankan kewajibannya.
Jika kita sudah bisa mengontrol diri maka akan tercipta etika, moral, dan
akhlak tentunya yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu kebudayaan juga
sngat erat hubungannya dengan agama islam. Kebudayaan islam akan mempererat
hubungan baik dalam lingkup kecil (masyarakat) maupun Geo grafis (antar negara)
yang akan mewujudkan kesejahteraan umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar